PELUNCURAN PAGUYUBAN EKOSISTEM INFORMASI SEHAT (PESAT) DI KALIMANTAN TIMUR

29 September 2022, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) melaksanakan peluncuran Paguyuban Ekosistem Informasi Sehat (PESAT) di Samarinda, Kalimantan Timur.

Setiap individu berpotensi terpapar hoaks, bahkan menjadi pelaku penyebar hoaks. Tingkat literasi digital yang cukup rendah menjadi salah satu penyebaran dan cakupan hoaks mudah tersebar di kalangan masyarakat.

Berdasarkan hasil Indeks Literasi Digital tahun 2021 Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kemenkominfo), tercatat bahwa, Provinsi Kalimantan Timur masuk dalam peringkat ketiga nasional dengan skor 3,62. Hal ini mengindikasikan bahwa, Kalimantan Timur memiliki peluang besar dalam menggerakan organisasi pemberantas hoaks. Hal ini akan mempermudah dalam mewujudkan Provinsi Kalimantan Timur minim penyebaran informasi hoaks.

Untuk mewujudkan kolaborasi tersebut, MAFINDO bekerja sama dengan USAID dan Internews, berinisiatif menginisiasi Paguyuban Ekosistem Informasi Sehat (PESAT) di Kalimantan Timur, pada Hari Kamis, 29 September 2022.

Eric Sasono, Internews Chief of Party untuk Program MEDIA mengungkapkan bahwa ekosistem informasi yang sehat demokrasi bisa dihidupkan, dan bahwa hajat hidup orang banyak bisa ditunaikan.

Ekosistem informasi yang sehat terdiri dari 5 komponen:

  1. Informasi yang baik, yang akurat, dan juga berdasarkan fakta;

  2. Informasi yang dapat diakses oleh semua orang, serta diakses secara aman. Artinya, para pencari informasi tidak harus dihalang-halangi, tidak harus menghadapi persoalan yang tidak perlu;

  3. Informasi yang di mana para konsumennya bisa menilai secara kritis. Artinya, informasi tersebut bukan informasi yang diterima begitu saja secara satu arah, melainkan informasi yang memang bisa dipandang sebagai sesuatu masukan bagi para penggunanya, dan kemudian ditanggapi atau dinilai secara kritis apabila memang diperlukan.

  4. Informasi yang dianggap penting oleh komunitas penggunanya, serta didukung oleh model bisnis yang sehat. Artinya, adanya keberlanjutan dari informasi tersebut, di mana para penyedia informasi bisa menjalankan kegiatannya tanpa harus mengalami tekanan-tekanan, tanpa harus mengalami kesulitan-kesulitan ekonomi yang berarti. Harus ada model bisnis yang sehat untuk bisa mendukung hal tersebut.

  5. Adanya pemerintahan dan bisnis yang akuntanbel demi mendukung lingkungan informasi yang sehat. Artinya, ini adalah bagian dari upaya untuk membangun ekosistem informasi yang sehat, di mana pemerintah dan bisnis membuka atau mengembangkan kultur transparansi dan memiliki akuntabilitas publik yang memang bisa berkontribusi terhadap ekosistem yang sehat tersebut.

Kelima komponen ini menjadi landasan bagi berdirinya Paguyuban Ekosistem Informasi yang Sehat (PESAT) dan melakukan deklarasi pada hari ini.

Dewi Sari, Program Officer MEDIA mengatakan bahwa, tingkat literasi di Kalimantan cukup tinggi, sehingga menjadi cikal bakal yang dapat menjadi hal yang membanggakan untuk menebarkan informasi yang sehat sebagaimana yang disampaikan oleh Eric Sasono tadi.

Hal ini akan menjadi harapan dalam mewujudkan Provinsi Kalimantan Timur, khususnya wilayah yang minim penyebaran informasi hoaks, dan menjadi provinsi kontributor positif bagi ekosistem masyarakat yang melek literasi dan paham cara bekerja media, serta mendukung informasi yang sehat.

Tindak lanjut sesudah ini adalah melakukan pelatihan periksa fakta, mendidik teman- teman menciptakan konten-konten yang sehat di media sosial, sehingga kita dapat menjadi agen perubahan untuk turut bekerja sama dengan mitra-mitra MEDIA; AJI, AMSI, dll. Untuk mewujudkan ekosistem informasi yang sehat di Indonesia pada akhirnya.

Nofiyatul Chalimah, Ketua AJI Samarinda mengungkapkan bahwa, membicarakan mengenai hoaks dan fitnah tidak jauh-jauh dan menjadi salah satu tugas jurnalis yang harus memverifikasi berita dan menjadi salah satu garda untuk mengedukasi masyarakat, agar tidak mudah terkena hoaks dan menyebarkannya ke berbagai grup yang ada di gawainya.

Tentu saja, dua tahun lagi, 2024, Pemilu serentak yang raya tentunya risiko hoaks sangat besar, karena kalau belajar dari 1955, Pemilu di Indonesia tidak lepas dari politik identitas, maka risiko untuk penyebaran hoaks sangat besar. Apalagi, masyarakat gampang terpicu dengan identitas.

Diharapkan dengan adanya PESAT tugas jurnalis terbantu dalam memutus rantai penyebaran hoaks, minimal di Kalimantan Timur dahulu. Bila sampai seluruh Indonesia, alhamdulillah.

Nurmalina, Kepala Bidang Aptika Dinas Komunikasi dan Informatika Kalimantan Timur mengatakan bahwa, di era digital sekarang ini semua aspek kehidupan hampir

bersentuhan dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), apalagi dengan adanya pandemi COVID-19, memaksa kita untuk mengurangi berinteraksi secara fisik.

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi meningkat secara masif dengan rentang usia pengguna yang bervariasi mulai dari anak-anak, orang dewasa, orang tua, pekerja, maupun ibu rumah tangga. Oleh karena itu, pemahaman penggunaan maupun aplikasi teknologi informasi daj komunikasi menjadi sangat penting, baik untuk apartur sipil negara, pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.

Penggunaan TIK yang berkaitan dengan internet juga perlu mendapatkan perhatian selain sisi teknisnya. Pemahaman mengenai penggunaan TIK juga harus diimbangi dengan pemahaman mengenai pengunaan internet yang sehat dan aman. Pengaruh konten negatif di internet berupa pronografi, perjudian, penipuan, pencemaran nama baik, berita bohong, dan terutama hoaks.

Salah satu cara untuk mengatasi kurangnya pemahaman mengenai pemanfaat TIK, secara benar tersebut, Pemerintah telah meluncurkan gerakan nasioanl literasi digital, yang menyasar seluruh lapisan masyarakat, di mana pada intinya, selain harus punya mindset digital, kita juga harus cakap digital. Dalam kecakapan digital ini perlu diperhatikan tiga aspek utama, yaitu brainware, hardware, dan software. Dengan brainware yang merupakan kunci utama.

Pada kesempatan tersebut setelah deklarasi PESAT berlangsung, dilakukan juga deklarasi wilayah baru MAFINDO Samarinda, yang dihadiri oleh Presidium MAFINDO untuk Pengembangan Kawasan Tengah Ibu Jumrana Sukisman dan Ketua Wilayah Mafindo Samarinda Ibu Hj Hairunissa S.Sos.M.M

Demikian, dan dengan deklarasi PESAT, diharapkan mampu membantu lintas pemangku kepentingan dalam memberikan ilmu kepada masyarakat, keluarga, sanak saudara, untuk menyaring berita-berita yang belum tentu benar/hoaks, serta ada tindak lanjut nyata dari edukasi dan gerakan positif ini.

Narahubung

Dewi Sari

PO Program MEDIA

08179852907